Diaphragm valve pada dasarnya memiliki fungsi yang mirip dengan jenis katup lainnya. Dimana katup ini pun digunakan untuk mengatur aliran fluida pada sistem perpipaan yang ada di industri. Namun tentunya setiap valve memiliki karakteristik dan kelebihan tersendiri. Oleh karena itu, pembahasan kali ini akan menjabarkan pengertian diaphragm valve lebih lanjut.
Pengertian Lebih Lanjut Tentang Katup Diafragm
Banyak digunakan di industri, diaphragm valve dirancang secara khusus untuk aliran air yang maksimum seperti hydrant. Namun kelebihan dari katup ini adalah fluida akan mengalir tanpa hambatan dan alirannya cenderung tenang. Sehingga pada kondisi tertentu dapat dibuang sewaktu waktu.
Umumnya diaphragm valve digunakan untuk keperluan industri atau kelautan, baik untuk penutupan aliran yang sangat rapat maupun untuk flow control. Dan guna menjalankan peran tersebut, katup biasanya dibuat dari perunggu dan bahan EPDM. Karena kedua material ini dikenal memiliki ketahanan korosi yang sangat baik.
Itulah kenapa katup diafragma ini menjadi pas apabila diaplikasikan untuk fluida yang sifatnya korosif, sludges, gas dan udara bertekanan tinggis, viscous material, fibrous material, serta solid in suspension. Pengertian diaphragm valve sendiri bisa dikenali secara mudah dengan melihat bonnetnya, karena tampilannya yang menggelembung terlihat seperti lonceng. Dengan banyaknya supplier jual valve saat ini, anda bisa dapat menemukan jenis valve ini dengan mudah.
Tipe Tipe Diaphragm Valve
1. Tipe Manual
Tipe katup diafragma dibedakan menjadi tiga, salah satunya yaitu tipe manual. Tipe ini dikenal pula sebagai tipe handle lantaran katupnya didesain dengan opsi handwheel. Bahan material yang digunakan pada handwheel yaitu baja tahan karat atau material komposit. Tujuan dari penggunaan bahan tersebut yaitu memenuhi permintaan higienis serta suhu yang tinggi pada aplikasi.
Desain tersebut sesuai dengan ATEX (Atmospheres explosives) yang merupakan peraturan keselamatan kerja standar dari Eropa. Tidak heran apabila diaphragm valve termasuk tahan banting, bahkan ketahanannya sampai 10 bar. Melalui pengertian diaphragm valve, katup ni mampu mengurangi kebocoran dan kontaminasi produk dengan baik. Sehingga seleksinya pun aman, mudah, dan cepat.
2. Tipe HP Actuator
Katup diafragma dengan tipe HP actuator mempunyai aktuator yang bertekanan tinggi. Adanya aktuator tersebut membuat pemasangan valve menjadi lebih mudah. Bukan hanya itu saja, namun pemasangannya bahkan seragam di seluruh pabrik. Hampir mirip dengan tipe manual, tipe HP actuator juga dapat mengurangi risiko kebocoran dan kontaminasi produk.
Alhasil valve ini pun banyak digunakan pada kelas farmasi yang menuntut dokumentasi lengkap dengan seleksi aman dan cepat. Apalagi sistem penyegelan di luar juga ditambahkan pada valve. Alhasil adanya sistem yang aman tersebut mampu mengurangi kontaminasi dan risiko kegagalan diafragma.
3. Tipe SL Actuator
Pada pengertian diaphragm valve, ada juga tipe SL actuator. Unit dengan tipe ini termasuk cukup sederhana, umpan balik aman bisa diciptakan dengan dimensi bawaan minimum yang melengkapinya. Aktuator yang digunakan pada tipe SL sendiri berbentuk ramping sehingga dapat menyediakan ruang untuk membangun sistem yang ringkas.
Selain mengetahui tiga tipenya, perlu dipahami bahwa diaphragm valve bisa dikontrol oleh berbagai jenis aktuator. Mulai dari aktuator hidrolik, manual, pneumatik, listrik, dan lain sebagainya. Semua jenis aktuator tersebut bisa dipilih pada industri yang tidak membutuhkan kecepatan buka tutup. Namun jika dibutuhkan kecepatan, maka aktuator pneumatik merupakan pilihan yang tepat.
Kesimpulan
Karena banyaknya perusahaan jual diaphragm valve dan banyak digunakan di industri, penting bagi anda untuk mengenal lebih jauh mengenai katup tersebut. Sebab pada dasarnya setiap valve memiliki keunggulan masing masing, meskipun fungsi utamanya tetap sama. Selain itu, katup diafragma sendiri mempunyai beberapa tipe dengan jenis aktuator berbeda yang sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan operasional.